klausanews.com | Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten membangkitkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sehingga mampu mendongkrak ekonomi warga yang eksesnya diharapkan membantu mengentaskan kemiskinan ekstrem di daerah ini.
"Kami meyakini secara langsung pelaku UMKM mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat,"kata Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Abdul Waseh di Lebak, Jumat.
Pemerintah Kabupaten Lebak bergerak cepat untuk membangun dan membangkitkan pelaku UMKM agar mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.
Selama ini,kata dia, pelaku UMKM di Kabupaten Lebak masih stagnan atau berjalan di tempat, karena berbagai faktor antara lain mutu dan kualitas masih rendah, minimnya SDM, akses, kendala pemasaran serta permodalan juga perizinan.
Dengan demikian, pihaknya berinovasi untuk membangkitkan dan membangun pelaku UMKM melalui pembinaan, pengembangan dan promosi.
Selain itu juga dipercepat perizinan usaha berupa NIB hingga PT Perseorangan, IRT masuk ekosistem digital sampai fasilitas kemudahan permodalan.
Mereka para pelaku UMKM menjalin kerja sama dengan perusahaan besar, seperti mini market dan supermarket.
"Kami optimistis jika pelaku UMKM tumbuh dan berkembang sehingga bisa menghapuskan kemiskinan ekstrem nol persen tahun 2024 sesuai target pemerintah pusat," kata Abdul Waseh.
Menurut dia, selama ini, UMKM sangat strategis untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, karena masyarakat Kabupaten Lebak sekitar 29 ribu kepala keluarga dengan pendapatan cukup rendah dengan rata-rata Rp30 ribu/hari.
Pendapatan sebesar itu bisa menimbulkan kemiskinan, sehingga pemerintah daerah akan memberikan pelatihan kerajinan terhadap mereka agar kedepannya dapat hidup mandiri dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Selain itu juga pihaknya terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak dan stakeholder guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) para pelaku UMKM.
Peningkatan SDM itu agar pelaku UMKM menjadi unggul, adaftif, go digital dan mampu menembus pasar lokal,domestik hingga mancanegara.
Saat ini,kata dia, jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Lebak tercatat 56 ribu unit usaha dengan berbagai produk mulai kuliner, aneka makanan ringan, katering, kerajinan kayu, kerajinan bambu, kerajinan logam, batik,gula semut dan lainnya.
Bahkan, produk gula semut dari Kecamatan Sobang ekspor ke Korea Selatan.
"Kita membangun UMKM saling bahu membahu dengan stakeholder, komunitas pelaku usaha agar bersinergi bersama pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya agar tercipta ekosistem usaha yang diharapkan dengan baik, keselarasan hulu dan hilir terus diupayakan agar iklim usaha tumbuh dan berkembang sebagai basis kekuatan kesejahteraan masyarakat,"kata Waseh.
Sementara itu, Dedi (45) salah satu perajin batik chanting Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan, pemerintah daerah hingga kini gencar melakukan promosi produksi batik lokal ke berbagai daerah hingga luar negeri untuk membantu pendapatan pelaku UMKM.
"Kami saat ini omzet pendapatan meningkat dengan adanya promosi itu hingga Rp50 juta dari sebelumnya Rp5 juta/ hari," katanya menjelaskan.
0 komentar:
Posting Komentar